Kamis, 06 Desember 2012

Obyek Wisata Kuningan

Pemandian Air Panas Sangkanurip Kuningan

Air Panas Sangkanhurip adalah tempat wisata pertama yang kami datangi ketika berkunjung di daerah Kuningan, Jawa Barat. Pemandian Air Panas Sangkanurip merupakan salah satu pemandian air panas yang ada di daerah itu. Pemandian air panas lainnya berada di dalam lingkungan hotel, misalnya di Tirta Sanita Spa Resort Hotel yang juga mengelola Pemandian Air Panas Tirta Sanita di daerah Ciseeng, Bogor.
Pemandian Air Panas Sangkanurip KuninganAir Panas Sangkanurip pada kolam renang air dingin, yang disebut sebagai Kolam Renang Luncuran Naga, karena bentuk kepala Naga yang indah di puncak luncuran dan lidah Naga sebagai papan luncurnya.
Pemandian Air Panas Sangkanurip KuninganAir Panas Sangkanurip dengan tempat duduk beton di bawah payung peneduh di samping Kolam Renang Luncuran Naga, yang digunakan untuk beristirahat dan sambil menikmati makanan dan jajanan setempat.
Pemandian Air Panas Sangkanurip berada di Desa Sangkanurip, Kecamatan Cigandamekar, sekitar 23 km (45 menit) dari Kota Cirebon atau 12 km dari Kota Kuningan.
Dari jalan utama Cirebon – Kuningan, dari arah Cirebon, kami berbelok ke kiri pada GPS -6.829625,108.543549, dan masuk ke dalam sekitar 4km untuk sampai di Pemandian Air Panas Sangkanurip.
Di latar belakang Pemandian Air Panas Sangkanurip adalah pemandangan indah Gunung Ceremai yang menyejukkan mata.
Pemandian Air Panas Sangkanurip KuninganPemandian Air Panas Sangkanurip pada kolam renang air dingin dangkal yang diperuntukkan bagi anak-anak.
Pemandian Air Panas Sangkanurip KuninganPemandian Air Panas Sangkanurip ini suhunya berkisar antara 36°C – 42°C. Air di Pemandian Air Panas Sangkanurip ini konon kaya akan mineral dan memiliki kadar yodium yang tinggi, yang dipercaya membantu menyembuhkan penyakit rematik dan penyakit kulit, serta untuk mengendurkan otot-otot yang kaku.
Pemandian Air Panas Sangkanurip KuninganPemandian Air Panas Sangkanurip dengan keindahan pemandangan Gunung Ceremai, dan hawa yang sejuk, yang membuat tempat ini menjadi terasa nyaman.
Pemandian Air Panas Sangkanurip KuninganPemandian Air Panas Sangkanurip pada lorong yang menuju ke kamar-kamar mandi air panas utama dan eksekutif. Untuk ruang air panas tertutup utama pengunjung membayar tiket masuk Rp.9.000, sedangkan untuk ruang eksekutif pengunjung dewasa harus membayar cukup mahal, yaitu Rp.30.000.
Pemandian Air Panas Sangkanurip KuninganPemandian Air Panas Sangkanurip pada boks penjualan tiket.
Pemandian Air Panas Sangkanurip KuninganPemandian Air Panas Sangkanurip dilihat dari seberang jalan. Jika ingin menikmati suasana yang lebih nyaman, serta kondisi ruangan berendam air panas yang lebih baik, anda bisa menginap di Hotel Grage Spa Sangkan, Hotel Sangkan Indah, atau pun Tirta Sanita Spa Resort Hotel. Jika ingin bersantai, delman yang tampak pada foto di atas, bisa disewa untuk berkeliling di sekitar Desa Sangkanhurip untuk menikmati pemandangan, dengan membayar sekitar Rp.25.000

Merencanakan dan Melakukan Pertemuan

MERENCANAKAN DAN MELAKUKAN PERTEMUAN

Jenis-Jenis Rapat  
1.         Berdasarkan Tujuan
-Rapat penjelasan (teaching conference)
-Rapat pemecahan masalah (problem solving conference)
-Rapat perundingan (negotiation conference)
2.         Berdasarkan Sifatnya
-Rapat Formal
-Rapat Informal
-Rapat Terbuka
-Rapat Tertutup
3.         Berdasarkan Frekuensinya
-Rapat Rutin
-Rapat Insidental
4.         Berdasarkan Jangka Waktu
-Rapat Mingguan
-Rapat Bulanan
-Rapat Semesteran
-Rapat Tahunan

Persyaratan Rapat
1.      Suasana terbuka
2.      Tiap peserta berpartisipasi aktif
3.      Ada bimbingan dan pengawasan
4.      Menghindari perdebatan
5.      Pertanyaan-pertanyaan yang dikemukakan hendaknya singkat dan jelas
6.      Menghindari terjadinya monopoli
7.      Ada kesimpulan/keputusan

Persiapan Rapat
1.      Undangan Rapat
2.      Ruangan Rapat
3.      Persiapan Akomodasi
4.      Persiapan Materi/Bahan Rapat
5.      Konsumsi (snack dan minuman)
6.      Kesehatan

Agenda Rapat
           Agenda rapat adalah daftar yang berisi pokok-pokok permasalahan yang akan dibahas/dibicarakan  dalam rapat.  Kegiatan mendaftar materi pokok atau pokok permasalahan disebut dengan mengagendakan.

Prosedur Pertemuan
    Prosedur rapat dapat diartikan langkah langkah atau urutan pelaksanaan rapat.
1.      Pembukaan
2.      Pembagian Tugas
3.      Diskusi atau Rapat Kelompok
4.      Rapat Pleno
5.      Perumusan
6.      Penyelesaian Hasil Rapat

Etika Pertemuan
    Teknik Membuka Rapat:
  1. Mengucapkan salam
  2. Menyampaikan selamat datang  dan ucapan terimakasih kepada peserta rapat atas kedatanganya
  3. Mengemukakan tujuan di adakanya pertemuan/ rapat
  4. Membacakan tata tetib rapat
  5. Membaca agenda rapat (Materi yang akan di bahas ) atau acara rapat

Teknik Menutup Rapat:
Beberapa pedoman yang bisa di lakukan dalam mengakhiri rapat antara lain:
  1. Kalau masalah sudah di bicarakan semua segeralah akhiri rapat
  2. Rapat hendaknya berlangsung sebentar
  3. Hal ini berarti dalam menentukan waktu harus benar-benar di perhatikan
  4. Apabila rapat telah selesai, maka hendaknya dengan cepat meninggalkan ruangan dan kembali ke tempat kerja
  5. Apabila rapat telah berakhir hendaknya notulis siap membacakan hasil-hasil keputusan
  6. Setelah beberapa hari rapat selesai hendaknya ada laporan hasil-hasil kelanjutan

Pembicaraan yang baik akan ditutup tepat waktu sesuai yang disediakan.  Hal–hal yang dapat dikemukakan dalam menutup pembicaraan rapat adalah sebagai berikut:
a. Membacakan hasil keputusan rapat
b. Mendistribusikan hasil rapat jika berwujud naskah
c. Menyampaikan permintaan maaf jika perlu
d. Mengucapkan terimakasih dan mempersilakan kepada peserta rapat untuk kembali ke tempat kerja

Teknik Memimpin Rapat
Tata cara/teknik dalam memimpin rapat sangat erat hubungannya dengan tipe pemimpin rapat, antara orang yang satu dengan yang lain bisa berbeda cara memimpinnya.  Ada beberapa Tipe pemimpin rapat  yaitu:
1.  Tipe otoriter
Pemimpin rapat yang memiliki tipe otoriter cenderung mempunyai sifat ingin menang sendiri  dan lebih menggunakan kekerasan dan paksaan, suatu rapat yang dipimpin oleh pemimpin rapat yang otoriter  dalam komunikasi terjadi komunikasi yang searah/sepihak, gagasan, pendapat dari peserta rapat tidak di pehatikan sehingga peserta rapat menjadi pasif dan hanya sebagai pendengar saja.

2. Tipe laissez faire
Pemimpin rapat yang mempunyai tipe ini merupakan kebalikan dari tipe otoriter, pada tipe ini pemimpin rapat memberi kebebasan kepada peserta untuk mengambil keputusan

3.  Tipe demokratis
Tipe pemimpin rapat yang bersifat demokratis bersifat terbuka, banyak memberikan kesempatan kepada peserta rapat untuk memberikan pendapat, saran, usulan sehingga terjalin komunikasi dua arah.  Pemimpin rapat yang demokratis walaupun memberi kesempatan kepada peserta rapat untuk berpendapat maupun memberikan  saran tetapi tipe pemimpin rapat ini tetap memberikan bimbingan dan pengarahan sehingga keputusan yang di ambil dari rapat merupakan hasil musyawarah semua peserta rapat.


Pengendalian rapat
1. Pengendalian secara bebas terbatas
Pengendalian rapat secara bebas tebatas adalah mengendalikan rapat dengan cara membiarkan peserta rapat salingn berbicara, saling mendebat dan mengadu argumentasi pembicaran belangsung tanpa harus melalui pemimpin rapat pemimpin rapat hanya mengawasi dan memperhatikan untuk mengambi; intisari dari masing –masing kegiatan, setelah di pandang cukup pemimpin rapat menghentikan pembicaraan dan kemudian menarik kesimpulan sebagai hasil keputusan rapar, kelemahan pada pengendalian ini adalah apabila terdapat sekelompok orang yang mendominasi rapat maka anggota rapat yang lain menjadi pasif.
2.  Pengendalian secara ketat
Pengendalian secara ketat adalah mengendalikan rapat dengan cara membatasi pembicaraan, para anggota rapat hanya boleh berbicara atau mengajukan pendapat apabila di izinkan oleh pemimpin rapat, penggunaan pengendalian ini akan menyebabkan jalanya rapat menjadi kaku dan tegang sehingga peserta rapat dalam menyampaikan pendapat kurang optimal
3.  Pengendalian secara kombinasi antara bebas tebatas dan
     ketat
Pengendalian ini merupakan kombinasi antara pengendalian bebas tebatas dan pengendalian ketat.  Selama rapat dapat berjalan dengan tertib maka pemimpin rapat dapat melakukan pengendalian bebas terbatas, tetapi jika rapat mulai tidak tertib maka pemimpin rapt dapat menggunakan pengendalian secara ketat sampai rapat dapat kembali berjalan dengan tetib dan lancar

Teknik Mengajukan Pendapat
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengemukakan pendapat adalah:
  1. Sebelum menyampaikan pendapat sebaiknya minta izin dahulu, biasanya dengan mengacungkan tangan 
  2. Mengucapkan terimakasih atas kesempatan yang telah diberikan
  3. Mengemukakan pendapat dengan bahasa yang jelas, sistematis dan mudah dimengerti oleh pendengar
  4. Tidak sakit hati apabila pendapat tidak diterima oleh peserta lain atau mendapat sanggahan
  5. Dalam menyampaikan pendapat tidak dengan emosi, jadi tetap bersikap ramah dan santun
  6. Tidak memotong pendapat/pembicaraan peserta lain
Teknik Bertanya

1. Pertanyaan langsung ( direct question
Yaitu pertanyaan yang ditujukan langsung pada seorang peserta rapat. Pertanyaan ini dapat diajukan bila pimpinan mengetahui bahwa orang yang ditunjuk dapat menjawab pertanyaan tersebut.
2. Pertanyaan tidak langsung ( overhead question)
Yaitu pertanyaan yang ditujukan kepada semua peserta, dimana pimpinan menebar pandangannya ke segala penjuru.
3. Pertanyaan mengembalikan ( reverse question )
Pertanyaan yang diajukan kepada seorang peserta yang mengajukan pertanyaan tersebut.
4. Pertanyaan  dilemparkan ( Relay question )
Pertanyaan yang diajukan kepada seseorang atau sekelompok orang dimana pimpinan mengharapkan jawaban dari pertanyaan yang telah diajukan sebelumnya.

Tata Tertib Rapat

Ø  Tepat waktu dalam memulai rapat.
Ø  Agenda rapat dirumuskan atau disusun dengan baik sehingga peserta   rapat dapat mengetahui susunan acara rapat.
Ø  Setiap peserta saling menghargai pendapat yang dikemukakan peserta lain.
Ø  Adanya partisipasi dari peserta rapat.
Ø  Bersifat terbuka, artinya bersedia menerima kritik dan saran dari peserta lain tanpa emosi. Dengan tidak melihat siapa yang berbicara, tapi setiap peserta mau mendengar pendapat orang lain.
Ø  Tidak ada peserta yang terlalu dominan selama pertemuan.
Ø  Perdebatan bisa terjadi tanpa harus menjatuhkan peserta lain atau emosi, namun saling melemparkan argumen yang kuat tanpa menindas yang lainnya.
Ø  Setiap argumen atau pertanyaan yang diajukan disampaikan secara singkat, jelas dan lugas.
Ø  Pemimpin rapat dapat membimbing acara sampai pada akhir rapat walaupun terjadi perdebatan atau pro-kontra pendapat. Jadi pemimpin rapat harus dapat mengendalikan rapat sehingga masalah dapat dipecahkan untuk mengambil kesimpulan.
Ø  Selalu ada kesimpulan yang diambil berdasarkan argumen-argumen yang disetujui bersama.

Catatan Rapat

1.  Notula
Notula adalah catatan garis besar isi pembicaraan dan jalanya suatu rapat atau pertemuan formal lainya. Dalam bertugas sebagai notulis hendaknya yang di catat adalah hal hal yang penting saja terutama adalah keputusan yang di ambil Notula merupakan sumber informasi atau dokumen otentik.  Oleh karena itu notula harus di susun secara objektif, teliti, tepat dan jelas.
Kegunaan Notula adalah sebagai berikut:
§  Dokumen otentik
§  Pedoman untuk melakukan suatu tindakan dalam suatu kantor
§  Alat untuk menyebarluaskan semua informasi yang ad
§  Bahan perimbangan dalam pembicaraan rapat selanjutnya
§  Petunjuk untuk melakukan kegiatan berikutnya
§  Alat-alat untuk mengingatkan kembali hal–hal yang telah di laksanankan dan yang telah di putuskan
2.  Risalah Rapat  
          Setelah membuat notula, seorang sekretaris biasanya juga membuat risalah, Risalah berisi tentang catatan singkat mengenai hasil rapat, risalah merupakan catatan yang lebih singkat dari notula rapat. Isi Risalah merupakan hasil keputusan dari sebuah rapat kemudian ditutup dengan nama notulis dan pemimpin rapat.
Macam-Macam Mesin Pengganda Dokumen
a.  Mesin Stensil Manual
b.  Mesin Fotokopi
c.  Dll



Pengiriman Hasil Pertemuan

Hasil pertemuan atau notulen setelah digandakan kemudian dikirimkan kepada yang berhak untuk mengetahuinya.  Pengiriman atau pendistribusian dapat melalui faksimile, e-mail, pos, kurir (langsung) dengan menggunakan buku ekspedisi.


Rabu, 05 Desember 2012

rizki fadilah post




Profil Desa Nusaherang
Sejarah desa
            Desa nusaherang adalah bagian dari wilayah kabupaten kuningan merupakan salah satu produk dari perjalanan waktu,memiliki keunikan sebagai jati dirinya.desa nusaherang sekarang adalah hasil perjalanan dari berbagai peristiwa di masa lalu yang mengandung semangat dan dinamika. Dengan mengenal sejarahnya maka kita akan mampu memberikan pemahaman dan apresiasi secara tepat terhadap desa nusaherang.sejarah adanya desa nusaherang tidak ada bukti autentik atau tertulis,hanya cerita dari mulut ke mulut yang terus berkembang di sebagian besar masyarakat. Cerita yang berkembang di masyarakat terdiri dari beberapa versi :

Versi  pertama
            Jaman dahulu (tahun jelasnya tidak dapat di tentukan) syahdan datang dari cirebon yang bernama EYANG GURU CIPTARASA beserta kedua putranya bernama martawijaya dan adiwijaya ketempat yang masih kosong belum ada penduduk.ke tiga-tiganya kemudian membangun tempat(ngababakan),setelah terbentuk tempat tersebut sebagai kenangan dari peringatan bagi keturunannya kelak tempat tersebut harus di beri nama. Maka eyang  guru dengan penuh ketekunan serta keiklasan jiwanya memohon kehadirta ilahi nama apa yang cocok dengan tempat itu. Maka atas kesucian jiwanya di kabulkan lah segala permohonannya oleh ilahi,di beri petunjuk bahwa tempat itu diberi nama “NUSAHERANG”.sedangkan tempat yang biasa di pekai permohonan itu di atas sebuah batu yang sekarang berada di tengah-tengah desa dan sampai sekarang tempat ini masih lestari dan di keramat kan oleh masyarakat.selain eyang guru membuat sumur yang di beri nama SUMUR NUSA,sampai sekarang sumur itu di keramatkan warga.seiring waktu berjalan keturunan eyang guru terus berkembang sehingga terbentuklah kelompok masyarakat.stelah nusaherang menjadi sebuah perkampungan, eyang guru sendiri pergi meninggalkan nusaherang untuk melanjutkan pengembraannya dan tidak ada yang mengetahui kemana perginya.namun masyarakat nusaherang meyakini bahwa keberadaan kolam darma loka dan situ lengkong di panjalu yang ada sekarang konon dahulunya ada kaitannya dengan pengembaraan eyang guru sewaktu berkelana meninggakan nusaherang.waulahu alam bissawab.

Versi  kedua
            Menurut cerita konon tempt yang bernaa nusaherang sekaran awalnya bernama tari kolot.dalam perjalanannya mengembangkan agama islam,seorang tokoh islam yang bernama EMBAH KUWU SANGKAN (pangeran kian sntang ) konon pernah singgah di tempat itu (nusaherang sekarang) ketika mencari  air untuk memberi minum kuda tunggang nya.pada waktu itu beliau menemukan sebuah sumur yang sangat jernih air nya (herang) berawal dari situ tari kolot di ganti menjadi nusaherang. Lokasi sumur tersebut berada di sebelah utara desa hingga sekarang masih terpelihara dengan baik sebagai slah satu tempat yang di keramatkan masyarakat. Dulu  masyarakat meyakini air sumur tersebut berkhasiat untuk cepat mendatangkan jodoh waulahu alam bissawab.

Keadaan sosial
Dalam upaya peningkatan pembangunan baik ekonomi maupun infrastruktur tidak terlepas dari partisifasi masyarakat dengan swadaya gotong royong.
Kondisi sosial budaya desa
1.       Kependudukan usia produktif lebih banyak di banding dengan usia anak-anak dan lansia.perbandingan usia anak-anak produktif,dan lansian adalah sebagai berikut 20% : 54% : 22%. Dari 2803 jumlah penduduk yang berada pada kategori usia produktif  laki-laki dan perempuan  jumlahnya hampir sama/seimbang.
2.       Tingkat pendidikan
 kesadaran tentang pentingnya pendidikan terutama pendidikan tingkat lanjutan terjadi beberapa tahun ini seingga jumlah kelulusan SLTA mendominasi peringkat pertama.
3.       Mata pencaharian
 mayoritas pencaharian masyarakat adalah buruh tani. Hal ini di sebabkan karna sudah turun temurun sejak dulu bahwa masyarakat adalah buruh tani dan juga minimnya tingkat pendidikan menyebabkan masyarakat tidak punya keahlian lain dan akhirnya tidak punya pilihan lain selain menjadi buruh tani.
4.       Agama
Seluruh warga masyarakat desa nusaherang adalah muslim.

Kondisi pemerintahan desa
Pemerintah desa nusaherang terdiri dari beberapa aparatur/perangkat desa sebanyak 11 orang dengan susunan sebagai berikut :
1.kepala desa bertanggung jawab secara umum
2.Sekretaris
3.Kaur pemerintahan (ngabihi)
4.Kaur kesra
5.Kaur ekbang
6.Kaur umum
7.Kepala dusun keliwon
8.Kepala dusun wage
9.Kepala dusun puhun
10.Kepala dusun manis
11.Kepala dusun pahing

Pembagian wilayah
            Desa nusaherang terbagi kedalam lima wilayah dusun yaitu dusun kliwon seluas 28,316 Ha,dusun wage seluas 36,300 Ha,dusun puhun seluas 26,332 Ha,dusun pahing seluas 24,309 Ha dan dusun manis seluas 26,323 Ha.