Minggu, 09 Juni 2013

Pendidikan Lingkungan Hidup

Pengelolaan sampah

Pengelolaan sampah – Jika dilihat dari jenisnya sekitar 60-70% dari volume sampah yang dihasilkan di Indonesia adalah sampah basah. Konstribusi terbesarnya berasal dari sampah rumah tangga, sampah rumah tangga dari DKI Jakarta sendiri mencapai 6000 ton per hari. Karena itu upaya pengelolaan sampah yang terdesentralisasi sangat membantu dalam meminimalisis sampah yang harus dibuang ke tempat pembuangan akhir. Sebab tempat pembuangan akhir belum bisa diandalkan sebagai tempat akhir penyelesaian sampah. Tempat pembuangan akhir atau landfill memiliki keterbatasan daya dukung dan tidak berkelanjutan. Selain itu penimbunan sampah di TPA masih dikelola secara konvensional (open dumping) sehingga lindi (air sampah) yang dihasilkan mencemari air sumur penduduk yang tinggal di sekitarnya.

Alternatif pengelolaan sampah


A. Tidak harus dibakar

Upaya pengelolaan secara desentralisasi memang beragam dari yang sederhana hingga yang menggunakan teknologi tepat guna. Beberapa upaya yang umum dilakukan oleh masyarakan sebagai berikut.
- Penumpukan
Pada metode ini sebenarnya sampat tidak dimusnahkan secara langsung tetapi dibiarkan membusuk menjadi bahan organik. Metode penumpukan bersifat murah dan sederhana tetapi sangat beresiko karena bisa menimbulkan penyakit dan menyebabkan pencemaran.
- Pembakaran
Metode ini memang yang paling sering dilakukan masyarakat namun cara ini sebaiknya dilakukan hanya untuk sampah yang dapat terbakar habis. Selain itu lokasi pembakaran berada di tempat yang jauh dari pemukiman pasalnya sampah yang dibakar ternyata dapat menghasilkan dioksin yaitu ratusan jenis senyawa kimia berbahaya seperti CDD (chlorinated dibenzo-p-dioxin), CDF ( chlorinated dibenzo furan) dan PCB (poly chlorinated biphenyl).
- Sanitary landfill (penimbunan)
Metode ini khusus diberlakukan untuk tempat pembuangan akhir ketika lahan yang disediakan telah penuh terisi sampah. Caranya yaitu dengan membuat cekungan baru untuk mengubur sampah yang di atasnya ditutupi tanah.
- Pengomposan
Metode ini merupakan langkah sederhana yang tidak menimbulkan efek samping bagi lingkungan tetapi memberi nilai tambah bagi sampah khususnya sampah organik. Pengelolaan sampah dengan cara pengomposan atau mengubahnya menjadi pupuk merupakan alternatif terbaik. Sayangnya menurut dara kementrian lingkungan hidup sampah organik yang dikomposkan baru berkisar 1-6% sedangkan sisanya lebih banyak di bakar, ditimbun atau dibuang ke sungai dan ke TPA.

B. Dibutuhkan kepedulian masyarakat

Pengelolaan sampah semestinya harus terintegrasi yakni tidak hanya dilihat dari teknis pengelolaannya tetapi juga dari segi sosial budaya masyarakat. Membudayakan hidup bersih dan tertib seharusnya bisa menjadi kunci penyelesaian masalah sampah. Salah satunya adalah menerapkan empat langkah pengelolaan sampah sebagai berikut.
- Reduce atau mengurangi
Sebisa mungkin lakukan minimalisis barang atau material yang dipergunakan pasalnya semakin banyak kita menggunakan material semakin banyak pula sampah yang dihasilkan. Dengan demikian bukan hanya listrik, air, bahan bakar yang perlu dihemat tetapi juga barang-barang lain agar tidak terjadi pemborosan.
- Reuse atau memakai kembali
Sebisa mungkin pilihlah barang-barang yang bisa di pakai kembali. Hindari pemakaian barang-barang yang hanya bisa sekali digunakan (disposable). Hal ini dapat memperpanjang waktu pemakaian barang sebelumn dijadikan sampah. Selain itu berkreasi dan berimajinasilah agar barang-barang yang sudah usang dan tidak terpakai bisa menjadi barang baru dan bermanfaat.
- Recycle atau mendaur ulang
Sebisa mungkin barang-barang yang sudah tidak terpakai didaur ulang walaupun tidak semua barang bisa didaur ulang. Saat ini sudah banyak industri non-formal dan industri rumah tangga yang memanfaatkan sampah menjadi barang baru yang lebih berguna.
- Replace atau mengganti
Teliti barang yang kita pakai sehari-hari gantilah barang yang hanya bisa dipakai sekali dengan barang yang lebih tahan lama. Gunakanlah barang-barang yang ramah lingkungan misalnya ganti kantong kresek dengan keranjang saat berbelanja. Selain itu hindari pemakaian styrofoam karena bahan ini tidak bisa dedegradasi secara alami.
Dengan mulai membudayakan hidup bersih secara personal akan menjadi budaya hidup masyarakat yang disiplin. Dari dalam rumah sendiri pun bisa dimulai dengan teknik menglola tempat pembuangan sampah sendiri.

Tips mengelola sampah di rumah sendiri

  • Pisahkan sampah kering (non organik) dengan sampah basah (organik) ke dalam wadah plastik.
  • Tempat sampah harus terlindungi dari sinar matahari langsung, hujan dan angin.
  • Jaga agar tempat sampah tidak menjadi sarang binatang seperti kecoa, lalat, belatung, tikus dan semut.
  • Buang sampah dalam kemasan plastik yang tertutup rapat agar tidak mudah berserakan dan mengeluarkan bau yang tidak sedap.
  • Tempat sampah harus tertutup dan aman dari segala gangguan tetapi mudah dijangkau petugas kebersihan.
  • Jangan membakar sampah di lingkungan padat penduduk karena dapat mengganggu kenyamanan dan kesehatan orang lain.

materi PAI

tata cara pengurusan jenazah
  • Tata Cara Pengurusan Hal-hal yang berhubungan Jenazah dengan JenazahMemandikan Jenazah • Waris Mengafani Jenazah • Wasiat • Utang • TakziahMenyalatkan Jenazah • Sakaratul maut • Ziarah kuburMenguburkan Jenazah
  • 3. MEMANDIKAN JENAZAH Memandikan adalah kewajiban pertama yang harus dilakukanterhadap jenazah sebagai upaya menyucikannya. Langkah-langkahnyamenyiapkan air dgn sabun / wewangian . Setelah itu disiramkannya keseluruh tubuh jenazah . Syarat-syarat jenazah yang dimandikan :a) Beragama Islam (Muslim)b) Bukan bayi prematurc) Ada tubuhnya meskipun sedikitd) Bukan mati syahid dalam menegakkan agama Allah SWT Syarat orang yang Memandikan Jenazah :1. Mayat laki-laki dewasa dimandikan oleh laki-laki dan mayat perempuan dewasa oleh perempuan, kecuali muhrim atau suami/istri.2. Yang memandikan adalah keluarga terdekat3. Jika muhrim tidak ada, jenazah dimandikan oleh orang yang mengerti dan dipercaya4. Yang memandikan menjaga kebersihan mayat
  • 4. Cara memandikan jenazah Dasar yang digunakan oleh ulama dalam berijtihad tentang tata caramemandikan jenazah adalah hadist yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari danMuslim dari Ummu Atiah.Diriwayatkan dari Ummu Atiah r.a. Sewaktu Zainab binti Rasulullah saw wafat,“Rasulullah saw datang kepada kami ketika putrinya meninggal dunia. Nabisaw bersabda, “Mandikanlah ia 3 kali atau 5 kali (siraman), atau lebih dari itujika kalian pandang perlu, dengan air dan bidara. Hendaklah siraman terakhirdengan air kapur barus atau sejenis itu. Apabila kalian telah selesaimemandikannya, “Kami memberitahunya, lalu memberikan kain kepadanya,kemudian Nabi saw bersabda, “Kenakan kain ini kepadanya” (HR Bukhari,2/345 dan HR Muslim, 3/48)
  • 5. Adapun ketentuan lain dalam memandikan jenazah diantaranyasebagai berikut :1. Letakkan jenazah pada tempat yang lebih tinggi dan tertutup auratnya2. Gunakanlah kain basah untuk menutupi aurat jenazah3. Berdoalah dan bacalah basmalah sebelum memulai memandikan4. Basuhlah anggota wudhu terlebih dahulu5. Urutlah dan tekanlah perut agar kotoran keluar kemudian bersihkanlah6. Basuhlah seluruh tubuh jenazah dengan air yang bersih, suci dan menyucikan7. Gungakanlah punggung tangan ketika menggosok tubuh jenazah8. Pakailah sarung tangan dalam memandikan9. Basuhlah rambutnya sampai bersih dan sisirlah dengan rapih10. Mandikan sekurang-kurangnya satu kali dengan membasuh seluruh tubuh janazah dengan air yang suci menyucikan, sebaiknya dengan bilangan ganjil, misalnya tiga kali. Pertama dengan air bersih, kedua dengan air sabun, dan yang terakhir dengan air dicampur kapur kapur barus dan daun bidara.
  • 6. MENGAFANI JENAZAH Mengafani merupakan kewajiban yang kedua setelah jenazahdimandikan. Hukumnya adalah fardhu kifayah. Kain yang digunakan untukmengafani jenazah sebaiknya kain kafan yang berwarna putih. Hal inisebagaimana sabda Rasulullah saw dalam hadist riwayat Bukhari sebagaiberikut.Diriwayatkan dari Aisyah r.a., Rasulullah saw dikafani dalam tigasahuliyyah (lembaran kain) katun putih Yaman. Dan dibaliknya tidakterdapat baju maupun serban (HR Bukhari, 2/345). Ketentuan Mengafani Mengafani jenazah ketentuannya adalah menggunakan kain kafanyang berwarna putih. Apabila tidak di temui kain putih, boleh kain apa saja,dengan tikar atau daun lebar. Kain kafan yang digunakan sekurang-kurangnyamenutupi seluruh jasad jenazah. Kain itu wajib diperoleh dengan harta khususjenazah, yakni harta yang tidak bersangkutan dengan hak orang lain. Apabilajenazah tidak mempunyai harta khusus, maka yang wajib membiayaipengafanannya adalah orang yang berkewajiban menafkahinya semasahidupnya. Jika orang yang wajib menafkahinya tidak mempunyai harta, biayapengafanannya diambil dari Baitul Mal atau kaum muslimin yang mampu.
  • 7. Berikut cara-cara mengafani Jenazah :1. Mengafani sekurang-kurangnya selembar kain kafan. Disunahkan bagi laki-laki menggunakan 3 lembar kain kafan dan bagi wanita menggunakan 5 lembar kain kafan.2. Bentangkan kain kafan yang dapat menutup seluruh tubuh, kemudian diatas kain kafan ditaburi kapur barus yang sudah dihaluskan.3. Bantangkan kain kafan yang dapat menutup tubuh dari bahu hingga tumit diatas kain kafan pertama, kemudian taburkan kapur barus yang sudah dihaluskan.4. Diatas kapur barus yang sudah dihaluskan diberi kapas , kemudian letakkan jenazah dan tutuplah lubang jenazah dan persendian dengan kapas.5. Aturlah tubuh jenazah dengan baik dan letakkan tangannya diatas dada dengan posisi tangan kanan diatas tangan kiri. Tutupkan kain kafan sehingga menutupi seluruh tubuh jenazah dan ikatlah dengan kain. Sebaiknya menggunakan lima ikatan, yaitu di ujung kepala, bahu, pinggang, lutul, dan ujung kaki. Posisi ikatan ada di sebelah kiri atas
  • 8. MENYALATKAN JENAZAH Salat jenazah ialah salat yang dikerjakan sebanyakempat kali takbir dalam rangka mendoakan orang muslimyang sudah meninggal. Jenazah yang disalatkan ini ialahyang telah dimandikan dan dikafani. Shalat jenazahhukumnya fardhu kifayah bagi semua orang muslim yanghidup.
  • 9.  Dalam riwayat Bukhari muslim dari Abu Hurairah, diterangkan seagai berikut :Artinya: Pada suatu saat kami duduk-duduk dekat Nabi Saw.Ketika itu dibawa seorang mayat, beliau berkata kepada kami, ‘shalakanlah teman kamu’.(riwayat Bukhari)
  • 10. SYARAT SAH SHOLAT JENAZAH Badannya suci, suci dari hadats kecil dan besar Jenazah diletakkan menghadap ke kiblat Menutupi aurat Dilakukan setelah mayat dimandikan dan dikafani
  • 11. RUKUN SHOLAT JENAZAHAdapun rukun salat jenazah sebagai berikut:a. Niatb. Berdiri bagi yang mampuc. Takbir empat kalid. Membaca surah Al Fatihahe. Membaca salawat nabif. Mendoakan jenazahg. Memberi salam
  • 12. TATA CARA SALAT JENAZAH Posisi kepala jenazah berada di sebelah kanan. Posisi Imam jika mayat laki-laki ke arah kepalanya, jik mayat perempuan ke arah perutnya. Diusahakan dibuat tiga saf. Hadits rosulullah: Dari Malik bin Hurairah ia berkata,rasulullah SAW bersabda, Tidak seorang mukmin pun yang meninggal kemudian disalatkan oleh umat Islam yang mencapai jumlah tiga saf, kecuali akan diampuni dosanya.” (HR Lima ahli hadis kecuali Nasai) Syarat orang yang dapat melaksanakan salat jenazah adalah menutup aurat, suci dari hadas besar dan hadas kecil, bersih badan pakaian dan tempat dari najis, serta mneghadap kiblat Jenazah telah dimandikan dan dikafani Letak jenazah berada di depan orang yang menyalatkan, kecuali pada salat gaib
  • 13. Sholat jenazah terdiri dari 4 takbir , yaitu :1. Takbir pertama , membaca surat Al – fatihah2. Takbir kedua , membaca salawat nabi3. Takbir ketiga , membaca doa jenazah4. Takbir keempat , membaca doaAdapun niat sholat jenazah yaitu : Untuk jenazah laki-laki : Untuk jenazah perempuan :
  • 14. MENGUBURKAN JENAZAH Menguburkan Jenazah adalah kewajiban terakhir setelah jenazahdimandikan ,dikafankan dan di shalatkan. Dalam menguburkan jenazahhendaknya dibuat dahulu lubang kubur. Dalam membuatkan lubang kuburhedaknya diperhatikan kedalaman lubang kubur , lubangkubur yang disarankan dalamnya kira-kira setinggi dada orang dewasa atausampai tidak tercium bau busuk dan tidak dapat digali oleh binatang buas.Kemudian lubang kubur tersebut diarahkan ke arah kiblat.
  • 15. W2U (WARIS, WASIAT, UTANG) Orang yang ditinggalkan terutama para ahli warisharus memperhatikan atau megurus harta benda yangditinggalkan oleh pihak yang meninggal. Harta benda harusdi bagikan kepada ahli waris sesuai dengan ketentuanhukum Islam setelah dipotong atau dikurangi untukpengeluaran wasiat dan utangnya.
  • 16. TAKZIAH Takziah (melayat) dilakukan dengan mendatangikeluarga jenazah dengan tujuan menghibur mereka yangditinggalkan dan mendoakan jenazah. Hal ini sesuai denganhadist riwayat Bukhari Muslim dari Abu Hurairah. Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. Rasulullah sawbersabda, barang siapa yang menghadiri jenazah hinggajenazah di salatkan, baginya pahala satu qirat dan jikamenghadiri hingga penguburan, baginya pahala dua qirat.Para sahabat bertanya, berapa dua qirat itu ? “Rasulullahmenjawab , “ Seperti dua buah gunung yang besar (HRMuslim, 3/51)
  • 17. SAKARATUL MAUTJika seorang yang terlihat sedang menghadapi kematian,setiap muslim yang lain disunahkan melakukan hal-halberikut.a) Mengingatkan dan menuntun ucapan La ilaha illallah.b) Membaca ayat-ayat al-Qur’an terutama Surah Yasinc) Memejamkan matanya kalau terbukad) Menutupi sekujur tubuhnya dengan kaine) Menyegerakan pengurusan jenazahnya
  • 18. ZIARAH KUBUR Artinya mengunjungi kuburan seseorang yang sudahmeninggal, dengan maksud mengambil pelajaran danmengingatkan diri kepada kehidupan akhirat. Dibolehkannyaziarah kubur berdasarkan sabda Rasulullah dalam hadistriwayat Muslim dari Abu Hurairah. Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. Dulu saya larangziarah kubur, tetapi sekarang ziarahlah...Kalian karena dapat mengingatkan kepada kematian (HRMuslim, 3/56)

materi bahasa inggris tentang:

THE DEGREES OF COMPARISON

Definisi
The Degrees of comparison merupakan tingkat perbandingan

Penjelasan
The Degrees of comparison berjumlah tiga tingkat, yaitu :

The Positive Degree (tingkat positive/biasa)
The Comparative (tingkat komparatif/lebih/perbandingan)
The superlative (tingkat superlative/paling)

1. Kata sifat yang terdiri dari satu suku kata dan beberapa kata sifat bersuku kata dua, dapat dibentuk Comparative dengan menambahkan –er atau-r, dan superlative dengan menambahkan –est atau –st.

a) Jika positive berakhir dalam dua huruf mati atau dalam satu huruf mati yang didahului oleh dua huruf hidup,-er dan –est ditambahkan.

Contoh :
Positive
Rich
Thick
Long

Comparative
Richer
Thicker
Longer

Superlatif
Richest
Thickest
Longest

b) Jika positive berakhir dalam satu huruf mati dan huruf mati itu didahului oleh sebuah vocal pendek,huruf mati tersebut digandakan kemudian ditambahkan –er dan –est.

Contoh :
Positive
Big
Wet
Hot

Comparative
Bigger
Wetter
Hotter

Superlatif
Bigg
Wettest
Hottest

c) Jika positive berakhir dalam –e , hanya-r dan –st ditambahkan

Contoh :
Positive
Nice
Fine
Wise

Comparative
Nicer
Finer
WIser

Superlative
Nicest
Finest
Wisest

d) Jika positive berakhir dalam –y, dan –y itu didahului oleh huruf mati, -y diubah menjadi –i, lalu ditambahkan –er dan –est

Contoh :
Positive
Wry
Dry
Happy

Comparative
Wrier
Drier
Happier

Superlative
Wriest
Driest
Happiest 

e) Jika –y didahului oleh sebuah huruf hidup ,-y tidak diubah menjadi –i, tapi langsung ditambahkan –er dan –est

Contoh :
Positive
Gay
Coy
Lay

Comparative
Gayer
Coyer
Layer

Superlative
Gayest
Coyest
Layest

f) Kata sifat yang terdiri atas dua suku kata yang berakhiran some, -ow, -le, -er , ditambahkan -er dan –est.
Contoh :
Positive
Slow
Noble
Clever

Comparative
Slower
Nobler
Cleverer

Superlative
Slowest
Noblest
Cleverest


2. Kata sifat yang bersuku kata dua (yang tekanan suaranya jatuh pada suku kata awal) atau lebih, ditambahkan more untuk membentuk Comparatives dan most untuk Superlatives

Contoh :
Positive
Famous
Beautiful
Difficult

Comparative
More Famous
More Beautiful
More Difficult

Superlative
Most Famous
Most Beautiful
Most Difficult



3. Bentuk kata sifat (Adjective) dibentuk dengan cara tak beraturan (irregular) untuk comparatives dan superlatives

Contoh :
Positive
Bad
Good
Little

Comparative
Worse
Better
Less

Superlative
Worst
Best
Least

4. Ada lima buah kata Adverb (kata keterangan) dalam bentuk Positive Degree, tetapi (kata keterangan) dalam bentuk Comparative dan Superlative

Contoh :
Positive
Fore
Far
In
Beneath
Up

Comparative
Further
Farther
Inner
Nether
Upper

Superlative
Furthest
Farthest
Innermost
Nethermost
Uppermost

Pemakaian

1) Positive Degree ( Tingkat Positive)
Apabila dua orang atau benda dikatakan sama dalam hal sifat tertentu, kita menggunakan Positive Degree dengan as….as, atau dengan ungkapan tertentu yang sama artinya.

Rumus :
As + Positive + as
No less + Positive + Than
Not more + Positive + than

Contoh :
This girl is as clever as that
This girl is no less clever than that
This girl is not more clever than this

2) Comparative Degree ( Tingkat Komparatif)
Apabila dua orang atau benda dikatakan tidak sama dalam hal sifat yang tertentu, kita menggunakan Comparative Degree.

Rumus :
Comparative + Than

Contoh :
This boy is more clever than that
Lisa is taller than her sister
Jakarta is bigger than Surabaya
Manila is farther than Jakarta

3) Superlative Degree ( Tingkat Superlative )
Apabila seseorang atau sebuah benda dikatakan melebihi atau mengungguli semua orang atau benda yang lain yang sama macamnya, kita menggunakan Superlative Degree dengan the…of

Rumus :
The + Superlative + of
The + Superlative + noun + in

Catatan :
Lebih daripada dua orang atau benda diperbandingkan, bentuk superlative harus dipakai
Kata-kata sifat dalam bentuk Superlative didahului oleh the dan diikuti oleh of atau in

Contoh :
She is the tallest of all the girls
This girl is the cleverest of all
Jakarta is the largest city in Indonesia
He is the cleverest student in his class

Kamis, 23 Mei 2013

SARANA DAN PRASARANA KANTOR

SARANA DAN PRASARANA KANTOR
  1. Pengertian Sarana dan Prasarana Kantor
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud dan tujuan; alat. Prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses (usaha, pembangunan, proyek). Antara sarana dan prasarana tidak terlalu jauh berbeda, karena keduanya saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan. Untuk membedakannya, sarana lebih ditujukan kepada benda-benda yang bergerak, sedangkan prasarana lebih ditujukan untuk benda-benda yang tidak bergerak.
  1. Jenis-jenis Sarana dan Prasarana Kantor
    1. Peralatan atau Perlengkapan Kantor (Office Supplies)
Peralatan atau perlengkapan kantor adalah alat atau bahan yang digunakan untuk membantu pelaksanaan pekerjaan kantor sehingga menghasilkan suatu pekerjaan yang diharapkan selesai lebih cepat, tepat, dan baik.
Peralatan atau perlengkapan kantor dibedakan menjadi 2, yaitu :
  1. Peralatan atau perlengkapan kantor dilihat dari bentuknya dibagi menjadi 3, antara lain :
    • Berbentuk lembaran atau helaian (kertas).
    • Berbentuk non lembaran (bukan berupa kertas lembaran).
    • Berbentuk buku, antara lain :
      • Buku catatan (block note) yaitu buku yang digunakan untuk menulis catatan harian sekretaris.
      • Buku pedoman organisasi yaitu buku panduan tentang informasi yang berkaitan dengan organisasi.
      • Buku alamat relasi yaitu buku yang berisi tentang daftar alamat dari berbagai macam organisasi lain atau relasi yang khususnya sering melakukan kerjasama.
      • Buku telepon yaitu buku yang berisi daftar telepon dari berbagai organisasi yang menjadi relasi dan nomor-nomor penting lainnya.
      • Kamus (bahasa Indonesia dan asing).
      • Peta kota-kota besar.
      • Buku tahunan yaitu buku yang berisi tentang informasi perkembangan atau kemajuan perusahaan selama setahun terakhir.
      • Buku tamu yaitu buku yang digunakan untuk mencatat tamu yang datang ke perusahaan.
      • Buku agenda surat yaitu buku yang mencatat surat keluar masuknya surat setiap hari.
      • Buku catatan keuangan.
      • Buku objek wisata (brosur atau pamflet).
  1. Peralatan atau perlengkapan kantor dilihat dari penggunaannya dibagi menjadi 2, antara lain :
    • Barang habis pakai adalah barang atau benda kantor yang penggunaannya hanya satu atau beberapa kali pakai atau barang tidak tahan lama.
    • Barang tidak habis pakai adalah barang atau benda kantor yang penggunaannya tahan lama.
    1. Mesin-mesin Kantor (Office Machine)
Mesin-mesin kantor adalah alat yang digunakan untuk menghimpun, mencatat, mengolah bahan-bahan keterangan dalam pekerjaan kantor yang bekerja secara mekanik, elektrik, dan magnetik.
    1. Mesin Komunikasi Kantor (Office Communication)
Mesin komunikasi kantor adalah sarana kantor yang digunakan untuk melakukan komunikasi baik di lingkungan organisasi sendiri maupun ke luar organisasi.
    1. Perabot Kantor (Office Furniture)
Perabot kantor adalah benda-benda kantor yang terbuat dari kayu atau besi untuk membantu pelaksanaan tugas pekerjaan kantor.
    1. Interior Kantor (Office Arrangement)
Interior kantor adalah benda-benda kantor yang digunakan untuk menambah suasana jadi menyenangkan sehingga memberi semangat dan kenyamanan dalam menyelesaikan pekerjaan.
    1. Tata Ruang Kantor (Office Lay Out)
Tata ruang kantor adalah pengaturan ruangan kantor serta pengaturan penyusunan alat-alat dan perabotan kantor sesuai dengan luas lantai dan ruangan kantor yang tersedia sehingga memberikan kepuasan dan kenyamanan kepada karyawan dalam bekerja.
Berikut pengertian tata ruang kantor menurut pendapat beberapa ahli administrasi perkantoran yaitu :
      • Menurut Drs. The Liang Gie dalam bukunya Administrasi Perkantoran Modern, tata ruang kantor adalah penyusunan alat-alat pada letak yang tepat serta pengaturan kerja yang memberikan kepuasan bekerja bagi para karyawannya.
      • Menurut Littlefield dan Peterson dalam bukunya Modern Office Management, tata ruang kantor dapat dirumuskan sebagai penyusunan alat perlengkapan pada luas ruang yang tersedia.
Berikut penjelasan tata ruang kantor berdasarkan tujuan, bentuk, dan pedomannya
  1. Tujuan Tata Ruang Kantor
    • Memberikan kenyamanan kepada karyawan sehingga karyawan betah dalam bekerja.
    • Memanfaatkan ruangan kantor dengan maksimal sehingga tidak ada ruang yang tidak berguna.
    • Memudahkan arus komunikasi dan arus kerja.
    • Memudahkan dalam pengawasan.
    • Memudahkan dalam memberikan pelayanan, baik pelayanan kepada rekan kerja maupun kepada pelanggan.
    • Memudahkan gerak karyawan dalam bekerja.
    • Memberikan rasa aman dan keleluasaan pribadi.
    • Menjauhkan dari kebisingan yang terjadi.
    • Memberikan pencitraan yang baik kepada pelanggan maupun tamu perusahaan.
  1. Bentuk-bentuk Tata Ruang Kantor
      1. Ruang kantor terbuka (open plan offices) adalah ruangan dimana semua kegiatan karyawan dilakukan bersama-sama dalam satu ruangan tanpa dipisahkan oleh tembok atau penyekat kayu.
Keuntungan tata ruang kantor terbuka yaitu :
        • Mudah merubah ruangan.
        • Mudah dalam berkomunikasi dan berkoordinasi antarkaryawan.
        • Mudah dalam pengawasan.
        • Menghemat penggunaan penerangan dan peralatan.
        • Memudahkan penempatan, penggunaan, dan perawatan peralatan kerja.
        • Memperlancar arus pekerjaan.
        • Cahaya mudah masuk dan udara mudah beredar sehingga suasana jadi lebih segar.
Kerugian tata ruang kantor terbuka yaitu :
      • Sulit melakukan pekerjaan yang bersifat rahasia.
      • Kebisingan akan mudah terjadi sehingga konsentrasi kerja terganggu.
      • Karyawan kurang leluasa dalam hal yang menyangkut pribadi.
      1. Ruang kantor tertutup (closed plan offices) adalah ruangan kantor yang dipisahkan oleh tembok atau penyekat kayu.
Keuntungan tata ruang kantor tertutup yaitu :
          • Pekerjaan yang sifatnya rahasia dapat terjaga.
          • Pimpinan maupun karyawan dapat bekerja lebih tenang karena terhindar dari kebisingan.
          • Karyawan lebih leluasa dalam bekerja.
Kerugian tata ruang kantor tertutup yaitu :
            • Pengawasan lebih sulit karena terhalang oleh penyekat.
            • Cahaya sulit masuk dan udara lebih sulit beredar sehingga suasana lebih pengap.
            • Perubahan tempat lebih sulit dilakukan.
      1. Ruang kantor semi tertutup adalah ruang yang disekat hanya setinggi 1,5 m. Keuntungan tata ruang kantor semi tertutup yaitu menjaga privasi kerja dan kerugian tata ruang kantor semi tertutup yaitu perubahan tempat lebih sulit dilakukan.
  1. Pedoman Pembuatan Tata Ruang Kantor
      1. Asas-asas tata ruang kantor antara lain :
              • Asas jarak terpendek.
              • Asas rangkaian kerja.
              • Asas penggunaan seluruh ruangan.
              • Asas integrasi kegiatan.
              • Asas perubahan susunan tempat kerja.
              • Asas keamanan dan kepuasan karyawan.
      2. Prinsip-prinsip tata ruang kantor antara lain :
              • Bagian atau fungsi kerja yang berhubungan diempatkan berdekatan.
              • Pekerjaan dilakukan secara berkesinambungan dalam garis lurus.
              • Alur kerja harus sederhana.
              • Perlengkapan kantor diletakkan dekat karyawan yang menggunakannya.
              • Sebaiknya meja dan kursi dalam satu bagian mempunyai ukuran yang sama.
              • Perhatikan cahaya, sebaiknya tidak ada karyawan yang menghadap cahaya langsung.
              • Jika pekerjaannya banyak berhubungan dengan masyarakat, sebaiknya ditempatkan di bagian terdepan.
              • Jika ada pekerjaan yang dapat mendatangkan kebisingan, sebaiknya dijauhkan dari bagian yang lain dan dtempatkan dekat jendela.
      3. Faktor-faktor yang mempengaruhi tata ruang kantor antara lain :
    1. Sistem Pencahayaan atau Penerangan
Jenis pencahayaan yang biasa digunakan dalam kantor dibagi menjadi 4, yaitu :
      • Natural lighting adalah pencahayaan yang berasal dari sinar matahari.
      • Task lighting (memerlukan konsentrasi yang tinggi).
      • Ambient lighting adalah penggunaan cahaya yang berasal dari penggunaan lampu-lampu yang berada di langit-langit ruang kantor.
      • Accent lighting adalah pencahayaan yang digunakan hanya di daerah tertentu saja.
Sistem pencahayaan atau penerangan ada 4, yaitu :
        • Penerangan direct dilakukan dengan mengarahkan cahaya 90-100% langsung ke area kerja.
        • Penerangan semi direct dilakukan dengan mengarahkan cahaya sekitar 60-90% ke bawah dan sisanya diarahkan ke atas, lalu dipantulkan kembali ke bawah.
        • Penerangan indirect dilakukan dengan mengarahkan cahaya sekitar 90-100% cahaya pertama diarahkan ke atas, lalu menyebar dan memantul ke bawah ke area kerja.
        • Penerangan semi indirect dilakukan dengan mengarahkan cahaya sekitar 60-90% diarahkan ke atas, lalu dipantulkan ke bawah dan sisanya juga diarahkan ke area kerja.
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan No. 1405 tahun 2002, pencahayaan adalah jumlah penyinaran pada suatu bidang kerja yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efektif.
    1. Sistem Warna
          1. Macam-macam warna ada 3, yaitu :
      • Warna primer (warna pokok).
      • Warna sekunder (warna yang dihasilkan dari campuran warna primer).
      • Warna tersier (warna yang dihasilkan dari pencampuran warna primer dan sekunder).
      1. Arti warna dan efek psikologis
        • Merah berarti berani, sensual, mewah. Warna merah dapat mendatangkan energi, aktif, memberikan suasana hangat dan komunikatif, optimis, antusias, meningkatkan aliran darah dalam tubuh, dan bersemangat.
        • Kuning berarti kehangatan, bercahaya, cerah. Warna kuning dapat membangkitkan energi, mood (suasana hati), dan vitalitas.
        • Hijau berarti alami. Warna hijau dapat menyeimbangkan emosi seseorang sehingga lebih stabil, ruangan juga lebih segar, sejuk, dan tenang.
        • Biru berarti harmonis, tenang, lapang. Warna biru dapat menimbulkan perasaan tenang, sejuk, tentram, hening, damai, nyaman, dan aman.
        • Putih berarti orisinal, ringan, polos, tentram, nyaman, terang. Namun terlalu banyak warna putih dapat mendatangkan perasaan dingin, steril, dan kaku.
        • Merah muda berarti ceria, romantis. Warna merah muda dapat memberikan kesan lembut, menenangkan, mengesankan anak muda, dan bersifat kekanak-kanakan.
        • Oranye (jingga tua) berarti bersahabat, hampir sama dengan merah. Warna oranye dapat memberikan efek energik, fit, ramah, senang, gembira, penuh harapan, percaya diri, dan dapat mengurangi depresi atau perasaan tertekan. Namun bila berlebihan dapat merangsang perilaku hiperaktif.
        • Cokelat berarti netral, rendah hati. Warna cokelat dapat memberikan kenyamanan, kehangatan, anggun, dan elegan.
        • Abu-abu berarti serius, tenteram, damai. Warna abu-abu dapat memberikan keheningan dan kesan luas.
        • Hitam dapat memancarkan kekuatan, misterius, klasik, elegan.
        • Ungu berarti spiritual, magis dan mistis, feminim, antik, anggun, hangat, sensual, dan menarik perhatian orang.
      2. Pertimbangan dalam memilih warna ruang
          • Ukuran ruang.
          • Lokasi bangunan.
          • Lokasi ruangan.
          • Tipe ruang.
          • Bentuk ruang.
          • Tinggi ruang.
      3. Keuntungan penggunaan warna yang sesuai
            • Kantor lebih menarik dan menyenangkan.
            • Ruangan tidak terlalu silau akibat cahaya yang berlebihan.
            • Karyawan dapat bekerja lebih semangat, tenang, dan gembira.
            • Produktivitas kerja karyawan akan meningkat.
            • Karyawan merasa lebih lega dan rasa tertekan dapat berkurang.
            • Dapat meningkatkan citra yang baik bagi perusahaan.
    1. Sistem Pengaturan Udara Ruangan
Suhu udara yang disarankan untuk kondisi kerja dengan nyaman adalah 25,6 Celcius. Selain udara yang panas, ruangan yang lembab dapat mempengaruhi prestasi kerja karyawan.
Cara mengatasi udara panas dan lembab yaitu :
  • Ruang kantor menggunakan AC (air conditioner) yang dapat mengatur suhu udara ruang kerja secara otomatis.
  • Membuat ventilasi (lubang udara) yang cukup.
  • Memakai pakaian kerja yang sesuai dengan kondisi ruang.
Keuntungan pengaturan udara ruangan yang tepat dan baik antara lain :
        • Karyawan lebih nyaman dalam bekerja.
        • Semangat kerja karyawan dapat meningkat.
        • Kesehatan karyawan lebih terpelihara.
        • Produktivitas kerja lebih meningkat.
        • Kualitas kerja menjadi lebih baik.
        • Memberi kesan yang baik kepada tamu.
    1. Sistem Penataan Suara
Akibat yang ditimbulkan dengan adanya kegaduhan dalam kantor antara lain :
        • Konsentrasi karyawan terganggu.
        • Semangat kerja karyawan menurun.
        • Dapat terjadi gangguan mental atau saraf karyawan.
        • Karyawan tambah lelah.
        • Kesalahan kerja banyak terjadi.
        • Produktivitas kerja rendah.
Untuk mengatasi atau mengurangi agar kebisingan tidak terlalu berpengaruh dapat dilakukan dengan :
    • Ruangan diberi penyadap suara.
    • Di bawah mesin tik diberi alas karet sehingga suara mesin tik dapat diredam.
    • Pengadaan printer diusahakan yang tidak terlalu bersuara (laser).
    • Tempat pesawat telepon diusahakan di tempat yang khusus.
  1. Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kantor
Tujuan pengelolaan sarana dan prasarana kantor adalah agar semua kegiatan yang berhubungan dengan perbekalan kantor baik yang bersifat administrasi maupun teknis operasional dapat dijalankan dengan baik dan efisien.
Dalam mengelola sarana dan prasarana kantor dilakukan dengan beberapa kegiatan antara lain :
          1. Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor
Pengadaan sarana dan prasarana kantor adalah semua kegiatan penyediaan sarana dan prasarana untuk menunjang pelaksanaan tugas.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun perencanaan sarana dan prasarana kantor antara lain :
            • Gunakan prosedur pengelolaan sarana dan prasarana.
            • Tentukan jenis, kualitas, dan kuantitas sarana dan prasarana yang dibutuhkan.
            • Sesuaikan antara kebutuhan sarana dan prasarana dengan biaya yang tersedia.
            • Sedia dan gunakan sarana dan prasarana dalam kegiatan operasional.
            • Penyimpanan dan pemeliharaan sarana dan prasarana.
            • Kumpulkan dan kelola data sarana dan prasarana.
            • Penghapusan sarana dan prasarana sesuai dengan prosedur yang berlaku.
Karena sarana dan prasarana di kantor banyak macam dan ragamnya, maka perencanaan dapat dilakukan sesuai dengan jenis dan spesifikasinya, yaitu :
    • Barang habis pakai, perencanaannya dapat dilakukan sebagai berikut :
              • Menyusun daftar perlengkapan yang disesuaikan dengan kebutuhan dan rencana kegiatan.
              • Menyusun perkiraan biaya yang diperlukan untuk pengadaan barang tersebut setiap bulan.
              • Menyusun rencana pengadaan barang menjadi rencana triwulan dan menjadi rencana tahunan.
    • Barang tidak habis pakai, perencanaannya dapat dilakukan sebagai berikut :
              • Menyusun dan menganalisa keperluan perlengkapan sesuai dengan rencana kegiatan serta memperhatikan perlengkapan yang masih ada dan masih dapat dipakai.
              • Memperkirakan biaya perlengkapan dengan memperhatikan standar yang telah ditentukan.
              • Menetapkan skala prioritas menurut dana yang tersedia dan urgensi kebutuhan.
              • Menyusun rencana pengadaan tahunan.
    • Barang tidak bergerak meliputi :
    • Tanah, perencanaannya dapat dilakukan sebagai berikut :
              • Menyusun rencana pengadaan tanah yang lokasi dan luasnya disesuaikan dengan kebutuhan.
              • Mengadakan survei untuk menentukan lokasi tanah yang baik dan sesuai dengan maksud dan memperhatikan rencana tata kota.
              • Mengadakan survei terhadap adanya sarana jalan, listrik, telepon, air, dan alat angkutan.
              • Mengadakan survei harga tanah di lokasi yang telah ditentukan untuk bahan pengajuan rencana anggaran.
              • Mengadakan rencana anggaran kepada satuan organisasi yang ditetapkan baik di daerah maupun di pusat dengan melampirkan data yang disusun dari hasil survei.
    • Bangunan, perencanaannya dapat dilakukan sebagai berikut :
              • Mengadakan survei tentang keperluan bangunan untuk memperoleh data mengenai fungsi bangunan, struktur organisasi yang akan digunakan, jumlah pemakai, jenis dan jumlah perabot yang akan ditempatkan.
              • Mengadakan perhitungan luas bangunan yang disesuaikan dengan kebutuhan dan disusun atas dasar data survei.
              • Menyusun rencana anggaran biaya yang disesuaikan dengan harga standar yang berlaku di daerah yang bersangkutan.
              • Menyusun tahapan rencana anggaran biaya yang disesuaikan dengan rencana tahapan pelaksanaan secara teknis serta memperkirakan anggaran yang disediakan tiap tahun dengan memperhatikan skala prioritas yang telah ditetapkan.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengadaan barang dan bahan kantor antara lain :
                • Bagian yang membutuhkan barang membuat surat permohonan atau daftar permintaan barang ke bagian gudang.
                • Petugas gudang memeriksa persediaan atau stok barang di gudang. Apabila barang tersedia di gudang, maka akan diberikan dengan bon pengeluaran dari gudang. Tapi jika tidak ada, maka surat tersebut diberi nomor dari buku induk.
                • Surat diserahkan ke bendahara. Kemudian bendahara akan memeriksa kebutuhan barang atau bahan kantor yang akan dibeli dan menyesuaikan dengan dana yang tersedia.
                • Meminta persetujuan kepada pimpinan. Apabila disetujui, maka surat diserahkan ke bagian logistik untuk melakukan pembelian barang yang dibutuhkan.
                • Sebelum barang diterima, barang diperiksa atau diuji (kualitas dan kuantitasnya). Jika barang sudah cocok, maka barang diterima dengan menggunakan buku serah terima barang.
                • Sesudah dicatat barang-barang tersebut disimpan di gudang untuk didistribusikan ke bagian unit yang membutuhkannya.
          1. Penyimpanan Sarana dan Prasarana Kantor
Penyimpanan sarana dan prasarana kantor adalah kegiatan yang dilakukan oleh satuan kerja atau petugas gudang untuk menampung hasil pengadaan barang atau bahan kantor baik berasal dari pembelian, instansi lain, atau diperoleh dari bantuan.
Tujuan penyimpanan barang atau bahan kantor antara lain :
    • Agar barang tidak cepat rusak.
    • Agar tidak terjadi kehilangan barang.
    • Agar barang tersusun rapi sehingga mudah ditemukan apabila barang tersebut dicari.
    • Memudahkan dalam pengawasan.
    • Memudahkan dalam analisis barang.
Hal-hal yang harus diperhatikan sebelum penyimpanan barang atau bahan kantor dilakukan antara lain :
  • Persediaan alat-alat pemeliharaan yang diperlukan.
  • Pergudangan yang memenuhi syarat yang ditentukan.
  • Sifat barang yang disimpan.
  • Sarana penyimpanan dan pemeliharaan.
  • Prosedur dan tata kerja.
  • Biaya yang disediakan.
  • Tenaga yang diperlukan.
  • Jangka waktu penyimpanan.
Cara penyimpanan barang atau bahan kantor antara lain :
  • Barang disimpan berdasarkan klasifikasi (jenis, berat, merk, dan satuan barang).
  • Barang disimpan dalam keadaan bersih.
  • Barang disimpan dalam ruangan yang cukup ventilasi.
  • Barang disimpan di tempat yang memadai.
  • Barang disimpan rapi dengan kode yang telah ditentukan agar mudah dicari.
  • Barang yang disimpan harus terhindar dari sengatan matahari atau siraman air.
  • Barang disimpan di ruangan yang dapat dikunci.
  • Barang yang disimpan harus sudah dihitung dan dicatat dalam buku persediaan.
  • Barang yang biasanya dikeluarkan lebih cepat sebaiknya diletakkan di bagian terdepan, sebaliknya barang yang dikeluarkan lebih lama disimpan lebih dalam.
          1. Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor
Pemeliharaan sarana dan prasarana kantor adalah kegiatan terus-menerus untuk mengusahakan agar barang atau bahan kantor tetap dalam keadaan baik atau siap untuk dipakai.
Tujuan pemeliharaan sarana dan prasarana kantor antara lain :
    • Agar barang tidak mudah rusak karena hama atau suhu.
    • Agar barang tidak mudah hilang.
    • Agar barang tidak kadaluarsa.
    • Agar barang tidak mudah susut.
    • Agar sarana dan prasarana selalu dalam keadaan bersih.
Pemeliharaan sarana dan prasarana kantor dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain :
  • Pemeliharaan berdasarkan waktu
    • Pemeliharaan sehari-hari (dilakukan setiap hari).
    • Pemeliharaan berkala (menurut jangka waktu tertentu).
  • Pemeliharaan berdasarkan jenis barang
    • Pemeliharaan barang bergerak (dilakukan setiap hari atau berkala).
    • Pemeliharaan barang tidak bergerak (dilakukan setiap hari atau berkala).
          1. Inventarisasi Sarana dan Prasarana Kantor
Inventarisasi sarana dan prasarana kantor adalah semua kegiatan dan usaha untuk memperoleh data yang diperlukan mengenai sarana dan prasarana yang dimiliki atau pencatatan terhadap sarana dan prasarana.
Tujuan inventarisasi sarana dan prasarana kantor antara lain :
              • Agar peralatan tidak mudah hilang.
              • Adanya bukti secara tertulis terhadap kegiatan pengelolaan barang sehingga dapat dipertanggung jawabkan.
              • Memudahkan dalam pengecekan barang.
              • Memudahkan dalam pengawasan.
              • Memudahkan ketika mengadakan kegiatan mutasi atau penghapusan barang.
Untuk memudahkan inventarisasi dibutuhkan buku pencatatan inventarisasi barang, macam-macamnya yaitu :
      • Buku induk barang inventaris adalah buku yang digunakan untuk mencatat semua barang inventaris yang sudah atau pernah dimiliki oleh suatu kantor. Buku ini digunakan untuk mencatat barang yang tidak habis pakai.
      • Buku golongan barang inventaris adalah buku pembantu yang digunakan untuk mencatat barang-barang inventaris menurut golongan yang ditentukan, masing-masing berdasarkan klasifikasi kode barang yang telah ditentukan. Buku ini digunakan untuk mencatat barang yang tidak habis pakai.
      • Buku catatan barang non inventaris adalah buku yang digunakan untuk mencatat semua barang non inventaris (barang yang belum diketahui statusnya) yang dimiliki oleh suatu kantor. Buku ini digunakan untuk mencatat barang yang habis pakai.
      1. Laporan Sarana dan Prasarana Kantor
Laporan sarana dan prasarana kantor adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk melaporkan keadaan sarana dan prasarana kantor, baik persediaan, mutasi, maupun keadaan fisik dari sarana dan prasarana tersebut dalam periode waktu tertentu (triwulan, semester, atau setahun).
Fungsi laporan sarana dan prasarana kantor adalah :
    • Sebagai bahan pertanggung jawaban.
    • Sebagai pengendali persediaan.
    • Memberikan informasi tentang barang yang tersedia dan mutasi barang.
    • Sebagai dasar atau bahan dalam pengambilan keputusan pimpinan.
Dalam menyampaikan laporan secara tertulis kepada pimpinan, sebaiknya dilampiri dengan beberapa bukti atau catatan pendukung antara lain :
    • Bukti penerimaan barang.
    • Bukti pembelian barang.
    • Bukti pengeluaran barang.
    • Kartu barang.
    • Kartu persediaan.
    • Daftar inventaris.
    • Daftar rekapitulasi barang inventaris.
Teknik pembuatan laporan disusun sebagai berikut :
    • Memeriksa barang.
    • Menghitung persediaan barang awal tahun anggaran.
    • Menghitung penerimaan dan pengadaan barang.
    • Menghitung pengeluaran barang.
    • Menghitung sisa persediaan.
    • Mencatat mutasi barang.
    • Melaporkan kepada atasan atau pimpinan.