Minggu, 09 Juni 2013

Pendidikan Lingkungan Hidup

Pengelolaan sampah

Pengelolaan sampah – Jika dilihat dari jenisnya sekitar 60-70% dari volume sampah yang dihasilkan di Indonesia adalah sampah basah. Konstribusi terbesarnya berasal dari sampah rumah tangga, sampah rumah tangga dari DKI Jakarta sendiri mencapai 6000 ton per hari. Karena itu upaya pengelolaan sampah yang terdesentralisasi sangat membantu dalam meminimalisis sampah yang harus dibuang ke tempat pembuangan akhir. Sebab tempat pembuangan akhir belum bisa diandalkan sebagai tempat akhir penyelesaian sampah. Tempat pembuangan akhir atau landfill memiliki keterbatasan daya dukung dan tidak berkelanjutan. Selain itu penimbunan sampah di TPA masih dikelola secara konvensional (open dumping) sehingga lindi (air sampah) yang dihasilkan mencemari air sumur penduduk yang tinggal di sekitarnya.

Alternatif pengelolaan sampah


A. Tidak harus dibakar

Upaya pengelolaan secara desentralisasi memang beragam dari yang sederhana hingga yang menggunakan teknologi tepat guna. Beberapa upaya yang umum dilakukan oleh masyarakan sebagai berikut.
- Penumpukan
Pada metode ini sebenarnya sampat tidak dimusnahkan secara langsung tetapi dibiarkan membusuk menjadi bahan organik. Metode penumpukan bersifat murah dan sederhana tetapi sangat beresiko karena bisa menimbulkan penyakit dan menyebabkan pencemaran.
- Pembakaran
Metode ini memang yang paling sering dilakukan masyarakat namun cara ini sebaiknya dilakukan hanya untuk sampah yang dapat terbakar habis. Selain itu lokasi pembakaran berada di tempat yang jauh dari pemukiman pasalnya sampah yang dibakar ternyata dapat menghasilkan dioksin yaitu ratusan jenis senyawa kimia berbahaya seperti CDD (chlorinated dibenzo-p-dioxin), CDF ( chlorinated dibenzo furan) dan PCB (poly chlorinated biphenyl).
- Sanitary landfill (penimbunan)
Metode ini khusus diberlakukan untuk tempat pembuangan akhir ketika lahan yang disediakan telah penuh terisi sampah. Caranya yaitu dengan membuat cekungan baru untuk mengubur sampah yang di atasnya ditutupi tanah.
- Pengomposan
Metode ini merupakan langkah sederhana yang tidak menimbulkan efek samping bagi lingkungan tetapi memberi nilai tambah bagi sampah khususnya sampah organik. Pengelolaan sampah dengan cara pengomposan atau mengubahnya menjadi pupuk merupakan alternatif terbaik. Sayangnya menurut dara kementrian lingkungan hidup sampah organik yang dikomposkan baru berkisar 1-6% sedangkan sisanya lebih banyak di bakar, ditimbun atau dibuang ke sungai dan ke TPA.

B. Dibutuhkan kepedulian masyarakat

Pengelolaan sampah semestinya harus terintegrasi yakni tidak hanya dilihat dari teknis pengelolaannya tetapi juga dari segi sosial budaya masyarakat. Membudayakan hidup bersih dan tertib seharusnya bisa menjadi kunci penyelesaian masalah sampah. Salah satunya adalah menerapkan empat langkah pengelolaan sampah sebagai berikut.
- Reduce atau mengurangi
Sebisa mungkin lakukan minimalisis barang atau material yang dipergunakan pasalnya semakin banyak kita menggunakan material semakin banyak pula sampah yang dihasilkan. Dengan demikian bukan hanya listrik, air, bahan bakar yang perlu dihemat tetapi juga barang-barang lain agar tidak terjadi pemborosan.
- Reuse atau memakai kembali
Sebisa mungkin pilihlah barang-barang yang bisa di pakai kembali. Hindari pemakaian barang-barang yang hanya bisa sekali digunakan (disposable). Hal ini dapat memperpanjang waktu pemakaian barang sebelumn dijadikan sampah. Selain itu berkreasi dan berimajinasilah agar barang-barang yang sudah usang dan tidak terpakai bisa menjadi barang baru dan bermanfaat.
- Recycle atau mendaur ulang
Sebisa mungkin barang-barang yang sudah tidak terpakai didaur ulang walaupun tidak semua barang bisa didaur ulang. Saat ini sudah banyak industri non-formal dan industri rumah tangga yang memanfaatkan sampah menjadi barang baru yang lebih berguna.
- Replace atau mengganti
Teliti barang yang kita pakai sehari-hari gantilah barang yang hanya bisa dipakai sekali dengan barang yang lebih tahan lama. Gunakanlah barang-barang yang ramah lingkungan misalnya ganti kantong kresek dengan keranjang saat berbelanja. Selain itu hindari pemakaian styrofoam karena bahan ini tidak bisa dedegradasi secara alami.
Dengan mulai membudayakan hidup bersih secara personal akan menjadi budaya hidup masyarakat yang disiplin. Dari dalam rumah sendiri pun bisa dimulai dengan teknik menglola tempat pembuangan sampah sendiri.

Tips mengelola sampah di rumah sendiri

  • Pisahkan sampah kering (non organik) dengan sampah basah (organik) ke dalam wadah plastik.
  • Tempat sampah harus terlindungi dari sinar matahari langsung, hujan dan angin.
  • Jaga agar tempat sampah tidak menjadi sarang binatang seperti kecoa, lalat, belatung, tikus dan semut.
  • Buang sampah dalam kemasan plastik yang tertutup rapat agar tidak mudah berserakan dan mengeluarkan bau yang tidak sedap.
  • Tempat sampah harus tertutup dan aman dari segala gangguan tetapi mudah dijangkau petugas kebersihan.
  • Jangan membakar sampah di lingkungan padat penduduk karena dapat mengganggu kenyamanan dan kesehatan orang lain.

materi PAI

tata cara pengurusan jenazah
  • Tata Cara Pengurusan Hal-hal yang berhubungan Jenazah dengan JenazahMemandikan Jenazah • Waris Mengafani Jenazah • Wasiat • Utang • TakziahMenyalatkan Jenazah • Sakaratul maut • Ziarah kuburMenguburkan Jenazah
  • 3. MEMANDIKAN JENAZAH Memandikan adalah kewajiban pertama yang harus dilakukanterhadap jenazah sebagai upaya menyucikannya. Langkah-langkahnyamenyiapkan air dgn sabun / wewangian . Setelah itu disiramkannya keseluruh tubuh jenazah . Syarat-syarat jenazah yang dimandikan :a) Beragama Islam (Muslim)b) Bukan bayi prematurc) Ada tubuhnya meskipun sedikitd) Bukan mati syahid dalam menegakkan agama Allah SWT Syarat orang yang Memandikan Jenazah :1. Mayat laki-laki dewasa dimandikan oleh laki-laki dan mayat perempuan dewasa oleh perempuan, kecuali muhrim atau suami/istri.2. Yang memandikan adalah keluarga terdekat3. Jika muhrim tidak ada, jenazah dimandikan oleh orang yang mengerti dan dipercaya4. Yang memandikan menjaga kebersihan mayat
  • 4. Cara memandikan jenazah Dasar yang digunakan oleh ulama dalam berijtihad tentang tata caramemandikan jenazah adalah hadist yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari danMuslim dari Ummu Atiah.Diriwayatkan dari Ummu Atiah r.a. Sewaktu Zainab binti Rasulullah saw wafat,“Rasulullah saw datang kepada kami ketika putrinya meninggal dunia. Nabisaw bersabda, “Mandikanlah ia 3 kali atau 5 kali (siraman), atau lebih dari itujika kalian pandang perlu, dengan air dan bidara. Hendaklah siraman terakhirdengan air kapur barus atau sejenis itu. Apabila kalian telah selesaimemandikannya, “Kami memberitahunya, lalu memberikan kain kepadanya,kemudian Nabi saw bersabda, “Kenakan kain ini kepadanya” (HR Bukhari,2/345 dan HR Muslim, 3/48)
  • 5. Adapun ketentuan lain dalam memandikan jenazah diantaranyasebagai berikut :1. Letakkan jenazah pada tempat yang lebih tinggi dan tertutup auratnya2. Gunakanlah kain basah untuk menutupi aurat jenazah3. Berdoalah dan bacalah basmalah sebelum memulai memandikan4. Basuhlah anggota wudhu terlebih dahulu5. Urutlah dan tekanlah perut agar kotoran keluar kemudian bersihkanlah6. Basuhlah seluruh tubuh jenazah dengan air yang bersih, suci dan menyucikan7. Gungakanlah punggung tangan ketika menggosok tubuh jenazah8. Pakailah sarung tangan dalam memandikan9. Basuhlah rambutnya sampai bersih dan sisirlah dengan rapih10. Mandikan sekurang-kurangnya satu kali dengan membasuh seluruh tubuh janazah dengan air yang suci menyucikan, sebaiknya dengan bilangan ganjil, misalnya tiga kali. Pertama dengan air bersih, kedua dengan air sabun, dan yang terakhir dengan air dicampur kapur kapur barus dan daun bidara.
  • 6. MENGAFANI JENAZAH Mengafani merupakan kewajiban yang kedua setelah jenazahdimandikan. Hukumnya adalah fardhu kifayah. Kain yang digunakan untukmengafani jenazah sebaiknya kain kafan yang berwarna putih. Hal inisebagaimana sabda Rasulullah saw dalam hadist riwayat Bukhari sebagaiberikut.Diriwayatkan dari Aisyah r.a., Rasulullah saw dikafani dalam tigasahuliyyah (lembaran kain) katun putih Yaman. Dan dibaliknya tidakterdapat baju maupun serban (HR Bukhari, 2/345). Ketentuan Mengafani Mengafani jenazah ketentuannya adalah menggunakan kain kafanyang berwarna putih. Apabila tidak di temui kain putih, boleh kain apa saja,dengan tikar atau daun lebar. Kain kafan yang digunakan sekurang-kurangnyamenutupi seluruh jasad jenazah. Kain itu wajib diperoleh dengan harta khususjenazah, yakni harta yang tidak bersangkutan dengan hak orang lain. Apabilajenazah tidak mempunyai harta khusus, maka yang wajib membiayaipengafanannya adalah orang yang berkewajiban menafkahinya semasahidupnya. Jika orang yang wajib menafkahinya tidak mempunyai harta, biayapengafanannya diambil dari Baitul Mal atau kaum muslimin yang mampu.
  • 7. Berikut cara-cara mengafani Jenazah :1. Mengafani sekurang-kurangnya selembar kain kafan. Disunahkan bagi laki-laki menggunakan 3 lembar kain kafan dan bagi wanita menggunakan 5 lembar kain kafan.2. Bentangkan kain kafan yang dapat menutup seluruh tubuh, kemudian diatas kain kafan ditaburi kapur barus yang sudah dihaluskan.3. Bantangkan kain kafan yang dapat menutup tubuh dari bahu hingga tumit diatas kain kafan pertama, kemudian taburkan kapur barus yang sudah dihaluskan.4. Diatas kapur barus yang sudah dihaluskan diberi kapas , kemudian letakkan jenazah dan tutuplah lubang jenazah dan persendian dengan kapas.5. Aturlah tubuh jenazah dengan baik dan letakkan tangannya diatas dada dengan posisi tangan kanan diatas tangan kiri. Tutupkan kain kafan sehingga menutupi seluruh tubuh jenazah dan ikatlah dengan kain. Sebaiknya menggunakan lima ikatan, yaitu di ujung kepala, bahu, pinggang, lutul, dan ujung kaki. Posisi ikatan ada di sebelah kiri atas
  • 8. MENYALATKAN JENAZAH Salat jenazah ialah salat yang dikerjakan sebanyakempat kali takbir dalam rangka mendoakan orang muslimyang sudah meninggal. Jenazah yang disalatkan ini ialahyang telah dimandikan dan dikafani. Shalat jenazahhukumnya fardhu kifayah bagi semua orang muslim yanghidup.
  • 9.  Dalam riwayat Bukhari muslim dari Abu Hurairah, diterangkan seagai berikut :Artinya: Pada suatu saat kami duduk-duduk dekat Nabi Saw.Ketika itu dibawa seorang mayat, beliau berkata kepada kami, ‘shalakanlah teman kamu’.(riwayat Bukhari)
  • 10. SYARAT SAH SHOLAT JENAZAH Badannya suci, suci dari hadats kecil dan besar Jenazah diletakkan menghadap ke kiblat Menutupi aurat Dilakukan setelah mayat dimandikan dan dikafani
  • 11. RUKUN SHOLAT JENAZAHAdapun rukun salat jenazah sebagai berikut:a. Niatb. Berdiri bagi yang mampuc. Takbir empat kalid. Membaca surah Al Fatihahe. Membaca salawat nabif. Mendoakan jenazahg. Memberi salam
  • 12. TATA CARA SALAT JENAZAH Posisi kepala jenazah berada di sebelah kanan. Posisi Imam jika mayat laki-laki ke arah kepalanya, jik mayat perempuan ke arah perutnya. Diusahakan dibuat tiga saf. Hadits rosulullah: Dari Malik bin Hurairah ia berkata,rasulullah SAW bersabda, Tidak seorang mukmin pun yang meninggal kemudian disalatkan oleh umat Islam yang mencapai jumlah tiga saf, kecuali akan diampuni dosanya.” (HR Lima ahli hadis kecuali Nasai) Syarat orang yang dapat melaksanakan salat jenazah adalah menutup aurat, suci dari hadas besar dan hadas kecil, bersih badan pakaian dan tempat dari najis, serta mneghadap kiblat Jenazah telah dimandikan dan dikafani Letak jenazah berada di depan orang yang menyalatkan, kecuali pada salat gaib
  • 13. Sholat jenazah terdiri dari 4 takbir , yaitu :1. Takbir pertama , membaca surat Al – fatihah2. Takbir kedua , membaca salawat nabi3. Takbir ketiga , membaca doa jenazah4. Takbir keempat , membaca doaAdapun niat sholat jenazah yaitu : Untuk jenazah laki-laki : Untuk jenazah perempuan :
  • 14. MENGUBURKAN JENAZAH Menguburkan Jenazah adalah kewajiban terakhir setelah jenazahdimandikan ,dikafankan dan di shalatkan. Dalam menguburkan jenazahhendaknya dibuat dahulu lubang kubur. Dalam membuatkan lubang kuburhedaknya diperhatikan kedalaman lubang kubur , lubangkubur yang disarankan dalamnya kira-kira setinggi dada orang dewasa atausampai tidak tercium bau busuk dan tidak dapat digali oleh binatang buas.Kemudian lubang kubur tersebut diarahkan ke arah kiblat.
  • 15. W2U (WARIS, WASIAT, UTANG) Orang yang ditinggalkan terutama para ahli warisharus memperhatikan atau megurus harta benda yangditinggalkan oleh pihak yang meninggal. Harta benda harusdi bagikan kepada ahli waris sesuai dengan ketentuanhukum Islam setelah dipotong atau dikurangi untukpengeluaran wasiat dan utangnya.
  • 16. TAKZIAH Takziah (melayat) dilakukan dengan mendatangikeluarga jenazah dengan tujuan menghibur mereka yangditinggalkan dan mendoakan jenazah. Hal ini sesuai denganhadist riwayat Bukhari Muslim dari Abu Hurairah. Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. Rasulullah sawbersabda, barang siapa yang menghadiri jenazah hinggajenazah di salatkan, baginya pahala satu qirat dan jikamenghadiri hingga penguburan, baginya pahala dua qirat.Para sahabat bertanya, berapa dua qirat itu ? “Rasulullahmenjawab , “ Seperti dua buah gunung yang besar (HRMuslim, 3/51)
  • 17. SAKARATUL MAUTJika seorang yang terlihat sedang menghadapi kematian,setiap muslim yang lain disunahkan melakukan hal-halberikut.a) Mengingatkan dan menuntun ucapan La ilaha illallah.b) Membaca ayat-ayat al-Qur’an terutama Surah Yasinc) Memejamkan matanya kalau terbukad) Menutupi sekujur tubuhnya dengan kaine) Menyegerakan pengurusan jenazahnya
  • 18. ZIARAH KUBUR Artinya mengunjungi kuburan seseorang yang sudahmeninggal, dengan maksud mengambil pelajaran danmengingatkan diri kepada kehidupan akhirat. Dibolehkannyaziarah kubur berdasarkan sabda Rasulullah dalam hadistriwayat Muslim dari Abu Hurairah. Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. Dulu saya larangziarah kubur, tetapi sekarang ziarahlah...Kalian karena dapat mengingatkan kepada kematian (HRMuslim, 3/56)

materi bahasa inggris tentang:

THE DEGREES OF COMPARISON

Definisi
The Degrees of comparison merupakan tingkat perbandingan

Penjelasan
The Degrees of comparison berjumlah tiga tingkat, yaitu :

The Positive Degree (tingkat positive/biasa)
The Comparative (tingkat komparatif/lebih/perbandingan)
The superlative (tingkat superlative/paling)

1. Kata sifat yang terdiri dari satu suku kata dan beberapa kata sifat bersuku kata dua, dapat dibentuk Comparative dengan menambahkan –er atau-r, dan superlative dengan menambahkan –est atau –st.

a) Jika positive berakhir dalam dua huruf mati atau dalam satu huruf mati yang didahului oleh dua huruf hidup,-er dan –est ditambahkan.

Contoh :
Positive
Rich
Thick
Long

Comparative
Richer
Thicker
Longer

Superlatif
Richest
Thickest
Longest

b) Jika positive berakhir dalam satu huruf mati dan huruf mati itu didahului oleh sebuah vocal pendek,huruf mati tersebut digandakan kemudian ditambahkan –er dan –est.

Contoh :
Positive
Big
Wet
Hot

Comparative
Bigger
Wetter
Hotter

Superlatif
Bigg
Wettest
Hottest

c) Jika positive berakhir dalam –e , hanya-r dan –st ditambahkan

Contoh :
Positive
Nice
Fine
Wise

Comparative
Nicer
Finer
WIser

Superlative
Nicest
Finest
Wisest

d) Jika positive berakhir dalam –y, dan –y itu didahului oleh huruf mati, -y diubah menjadi –i, lalu ditambahkan –er dan –est

Contoh :
Positive
Wry
Dry
Happy

Comparative
Wrier
Drier
Happier

Superlative
Wriest
Driest
Happiest 

e) Jika –y didahului oleh sebuah huruf hidup ,-y tidak diubah menjadi –i, tapi langsung ditambahkan –er dan –est

Contoh :
Positive
Gay
Coy
Lay

Comparative
Gayer
Coyer
Layer

Superlative
Gayest
Coyest
Layest

f) Kata sifat yang terdiri atas dua suku kata yang berakhiran some, -ow, -le, -er , ditambahkan -er dan –est.
Contoh :
Positive
Slow
Noble
Clever

Comparative
Slower
Nobler
Cleverer

Superlative
Slowest
Noblest
Cleverest


2. Kata sifat yang bersuku kata dua (yang tekanan suaranya jatuh pada suku kata awal) atau lebih, ditambahkan more untuk membentuk Comparatives dan most untuk Superlatives

Contoh :
Positive
Famous
Beautiful
Difficult

Comparative
More Famous
More Beautiful
More Difficult

Superlative
Most Famous
Most Beautiful
Most Difficult



3. Bentuk kata sifat (Adjective) dibentuk dengan cara tak beraturan (irregular) untuk comparatives dan superlatives

Contoh :
Positive
Bad
Good
Little

Comparative
Worse
Better
Less

Superlative
Worst
Best
Least

4. Ada lima buah kata Adverb (kata keterangan) dalam bentuk Positive Degree, tetapi (kata keterangan) dalam bentuk Comparative dan Superlative

Contoh :
Positive
Fore
Far
In
Beneath
Up

Comparative
Further
Farther
Inner
Nether
Upper

Superlative
Furthest
Farthest
Innermost
Nethermost
Uppermost

Pemakaian

1) Positive Degree ( Tingkat Positive)
Apabila dua orang atau benda dikatakan sama dalam hal sifat tertentu, kita menggunakan Positive Degree dengan as….as, atau dengan ungkapan tertentu yang sama artinya.

Rumus :
As + Positive + as
No less + Positive + Than
Not more + Positive + than

Contoh :
This girl is as clever as that
This girl is no less clever than that
This girl is not more clever than this

2) Comparative Degree ( Tingkat Komparatif)
Apabila dua orang atau benda dikatakan tidak sama dalam hal sifat yang tertentu, kita menggunakan Comparative Degree.

Rumus :
Comparative + Than

Contoh :
This boy is more clever than that
Lisa is taller than her sister
Jakarta is bigger than Surabaya
Manila is farther than Jakarta

3) Superlative Degree ( Tingkat Superlative )
Apabila seseorang atau sebuah benda dikatakan melebihi atau mengungguli semua orang atau benda yang lain yang sama macamnya, kita menggunakan Superlative Degree dengan the…of

Rumus :
The + Superlative + of
The + Superlative + noun + in

Catatan :
Lebih daripada dua orang atau benda diperbandingkan, bentuk superlative harus dipakai
Kata-kata sifat dalam bentuk Superlative didahului oleh the dan diikuti oleh of atau in

Contoh :
She is the tallest of all the girls
This girl is the cleverest of all
Jakarta is the largest city in Indonesia
He is the cleverest student in his class